BAB I
1.1
Latar Belakang
Kedudukan akhlak dalam kehidupan
manusia menempati tempat yang penting, sebagai individu maupun masyarakat dan
bangsa, sebab jatuh bangunnya suatu masyarakat tergantung kepada bagaimana
akhlaknya. Apabila akhlaknya baik, maka sejahteralah lahir batinnya, apabila
rusak, maka rusaklah lahir batinnya.
Kewajiban seseorang terletak pada
akhlaknya yang baik, akhlak yang baik selalu membuat orang menjadi aman,
tenang, dan tidak adanya perbuatan yang tercela. Seseorang yang berakhlak mulia
selalu melaksanakan kewajiban- kewajibannya. Dia melakukan kewajiban terhadap
dirinya sendiri yang menjadi hak dirinya, terhadap Tuhan yang menjadi hak
Tuhannya, terhadap makhluk lain, dan terhadap sesama manusia.
Berangkat dari pembuatan makalah
ini, kita akan mengajak teman- teman sekalian untuk sedikit banyak mengulas apa
saja yang perlu kita ketahui dan pahami tentang bagaimana berakhlak kepada
Allah dengan semestinya, yang mana setelahnya diharapkan mampu memberikan
kontribusi positif dalam berakhlak kepada Allah. Amiin.
1.2
RumusanMasalah
1)
ApaPengertianAkhlakKepada Allah swt?
2)
ApaAlasanBerakhlakKepada Allah swt?
3)
ApaMacam-macamAkhlakkepada Allah
swtdanPelaksanannyadalamKehidupanSehari-hari?
1.3
Tujuan
1)
UntukmengetahuiPengertianAkhlakKepada
Allah swt.
2)
UntukmengetahuiAlasanBerakhlakKepada
Allah swt.
3)
UntukmengetahuiMacam-macamAkhlakkepada
Allah swtdanPelaksanannyadalamKehidupanSehari-hari.
BAB II
P E M B A H A S A N
2.1 Pengertian
Akhlak Kepada Allah swt
Akhlak
kepada Allah dapat diartikan sebagai sikap atau perbuatan yang seharusnya
dilakukan oleh manusia sebagai makhluk, kepada Tuhan sebagai khalik. Dan
sebagai titik tolak akhlak kepada Allah adalah pengakuan dan kesadaran bahwa
tiada Tuhan melainkan Allah. Dia memiliki sifat-sifat terpuji; demikian agung
sifat itu, jangankan manusia, malaikat pun tidak akan mampu menjangkaunya
(Quraish Shihab).
2.2 Alasan
Berakhlak Kepada Allah swt
Sekurang-kurangnya
ada empat alasan mengapa manusia perlu berakhlak kepada Allah:
1.
Pertama,
karena Allah-lah yang mencipatakan manusia. Dia yang menciptakan manusia dari
air yang ditumpahkan keluar dari tulang punggung dan tulang rusuk hal ini
sebagai mana di firmankan oleh Allah dalam surat at-Thariq ayat 5-7.sebagai berikut
فلينظرالانسان مم خلق(٥) خلق من ماء دافق(٦) يخرج من بين الصلب والترائب(٧)
(الطار ق : 0-٧)
Artinya :(5) "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?,(6). Dia tercipta dari air yang terpancar,(7). yang terpancar dari tulang sulbi dan tulang dada. (at-Tariq:5-7)
(الطار ق : 0-٧)
Artinya :(5) "Maka hendaklah manusia memperhatikan dari apakah dia diciptakan?,(6). Dia tercipta dari air yang terpancar,(7). yang terpancar dari tulang sulbi dan tulang dada. (at-Tariq:5-7)
2.
Kedua, karena
Allah-lah yang telah memberikan perlengkapan panca indera, berupa pendengaran,
penglihatan, akal pikiran dan hati sanubari, disamping anggota badan yang kokoh
dan sempurna kepada manusia. Firman Allah dalam surat, an-Nahl ayat, 78.
والله اخرجكم من بطون امها تكم لا تعلمون شيئا وجعل لكم السمع والا بصار والا فئدة لعلكم تشكرون ( النحل: ٧٨)
Artinya:"Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur. ( Q.S an-Nahal : 78)
Artinya:"Dan Allah telah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam keadaan tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran, penglihatan, dan hati, agar kamu bersyukur. ( Q.S an-Nahal : 78)
3.
Ketiga, karena
Allah-lah yang telah menyediakan berbagai bahan dan sarana yang diperlukan bagi
kelangsungan hidup manusia, seperti bahan makanan yang berasal dari
tumbuh-tumbuhan, air, udara, binatang ternak dan lainnya. Firman Allah dalam
surat al-Jatsiyah ayat 12-13.
الله الذي سخرلكم البحر لتجري الفلك فيه بامره ولتبتغوا من فضله ولعلكم تشكرون (١٢)
و سخرلكم ما في السموات وما في الارض جميعا منه ان في ذلك لايت لقوم يتفكن(الجا ثية: ١٢-١٣)
و سخرلكم ما في السموات وما في الارض جميعا منه ان في ذلك لايت لقوم يتفكن(الجا ثية: ١٢-١٣)
Artinya:(12)
"Allah-lah yang menundukkan lautan untuk kamu supaya kapal-kapal dapat
berlayar padanya dengan seizin-Nya, supaya kamu dapat mencari sebagian dari
karunia-Nya dan mudah-mudahan kamu bersyukur.(13), "Dan Dia menundukkan
untuk kamu apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi semuanya, (sebagai
rahmat) dari pada Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda
(kekuasaan Allah) bagi kamu yang berpikir.(Q.S al-Jatsiyah :12-13 ).
4.
Keempat, Allah-lah
yang telah memuliakan manusia dengan diberikannya kemampuan, daratan dan
lautan. Firman Allah dalam surat Al-Israa' ayat, 70.
ولقد كرمنا بني ادم وحملنهم في البر والبحر ورزقنهم من طيبت وفضلنهم على كثيرممن خلقنا تفضيلا(الاسراء٧٠)
Artinya: "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak cucu Adam, Kami angkut mereka dari daratan dan lautan, Kami beri mereka dari rizki yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S al-Israa : 70).
ولقد كرمنا بني ادم وحملنهم في البر والبحر ورزقنهم من طيبت وفضلنهم على كثيرممن خلقنا تفضيلا(الاسراء٧٠)
Artinya: "Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak cucu Adam, Kami angkut mereka dari daratan dan lautan, Kami beri mereka dari rizki yang baik-baik dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan. (Q.S al-Israa : 70).
2.3 Macam-Macam
Akhlak Kepada Allah swtDan
Pelaksanaannya Dalam KehidupanSehari-Hari
a)
Cinta dan
ridha kepada Allah SWT.
Cinta adalah kesadaran
diri, perasaan jiwa, dan dorongan hati yang menyebabkan seseorang terpaut
hatinya kepada yang dicintainya dengan penuh semangat dan kasih saying. Bagi
seorang mukmin sejati cinta pertama dan utama adalah cinta kepada Allah swt.
Allah lebih dicintai dari segalanya.
Ridha adalah menerima
dengan sepenuh hati tanpa penolakan sedikitpun segala sesuatu yang dating dari
Allah swt, baik berupa perintah, larangan, ataupun petunjuk-petunjuk-Nya dengan
senang hati.Dengan cinta kita mendapatkan ridhaNya dan dengan bersikap ridha
terhadap apa yang Allah swt berikan/tentukan kita mengharapkan cintaNya.
b)
Berbaik sangka
kepada Allah SWT.
c)
Rela terhadap
kadar dan qada (takdir baik dan buruk) dari Allah SWT.
d)
Bersyukur atas
nikmat Allah SWT.
e)
Bertawakal/
berserah diri kepada Allah SWT.
f)
Senantiasa
mengingat Allah SWT.
g)
Memikirkan
keindahan ciptaan Allah SWT.
h)
Melaksanakan
apa-apa yang diperintahkan Allah SWT.
i)
Taubat kepada
Allah swt
Salah satu perilaku atau
tindakan yang mendasari akhlak kepada Pencipta adalah Taubat.Taubat secara
bahasa berarti kembali pada kebenaran.Secara istilah adalah meninggalkan sifat
dan kelakuan yang tidak baik,salah atau dosa dengan penuh penyesalan dan
berniat serta berusaha untuk tidak mengulangi kesalahan yang serupa.Dengan kata
lain,taubat mengandung arti kembali kepada sikap,perbuatan atau pendirian yang
baik dan benar serta menyesali perbuatan dosa yang sudah terlanjur dikerjakan.
j)
Beribadah
kepada Allah
Yaitu melaksanakan
perintah Allah untuk menyembah-Nya sesuai dengan perintah-Nya. Seorang muslim
beribadah membuktikan ketundukkan terhadap perintah Allah.
k)
Berzikir
kepada Allah
Yaitu mengingat Allah
dalam berbagai situasi dan kondisi, baik diucapkan dengan mulut maupun dalam
hati. Berzikir kepada Allah melahirkan ketenangan dan ketentraman hati.
l)
Berdo’a kepada
Allah
Yaitu memohon apa saja
kepada Allah. Do’a merupakan inti ibadah, karena ia merupakan pengakuan akan
keterbatasan dan ketidakmampuan manusia, sekaligus pengakuan akan kemahakuasaan
Allah terhadap segala sesuatu. Kekuatan do’a dalam ajaran Islam sangat luar
biasa, karena ia mampu menembus kekuatan akal manusia. Oleh karena itu berusaha
dan berdo’a merupakan dua sisi tugas hidup manusia yang bersatu secara utuh
dalam aktifitas hidup setiap muslim.Orang yang tidak pernah berdo’a adalah
orang yang tidak menerima keterbatasan dirinya sebagai manusia karena itu
dipandang sebagai orang yang sombong ; suatu perilaku yang tidak disukai Allah.
m)
Tawakal kepada
Allah
Yaitu berserah diri
sepenuhnya kepada Allah dan menunggu hasil pekerjaan atau menanti akibat dari
suatu keadaan.
n)
Tawaduk kepada
Allah
Yaitu rendah hati di
hadapan Allah. Mengakui bahwa dirinya rendah dan hina di hadapan Allah Yang
Maha Kuasa, oleh karena itu tidak layak kalau hidup dengan angkuh dan sombong,
tidak mau memaafkan orang lain, dan pamrih dalam melaksanakan ibadah kepada
Allah.
o)
Taqwa kepada
Allah swt
Taqwa, yaitu memelihara
diri dari siksaan Allah swt dengan cara melaksanakan perintah-perintah Allah
swt dan menjauhi larangan-laranganNya dalam keadaan sepi maupun ramai.
Sedangkan menurut Afif A. Tabarah taqwa adalah memelihara diri dari segala
sesuatu yang dapat mengandung murka Allah swt dan mendatangkan mudharat bagi
dirinya dan orang lain.
Allah swt memerintahkan
kepada orang yang beriman agar bertaqwa kepada Allah swt secara maksimal dengan
mengerahkan semua potensi hingga finis kehidupan. Dan apabila kita mampu
memaksimalkan taqwa maka hal tersebut akan menentukan derajad kemulyaan kita
disisi Allah swt
BAB III
P E N U T U
P
3.1 Kesimpulan
Dalamberakhlakkepada Allah, adalah
suatu hal yang menjadi prioritas ketika kita telah berikrar menjadi seorang
muslimyaitutidak lain beragama Islam danbertuhankan Allah SWT.
Ada beberapacarauntuk kita
berakhlak kepada Allah SWT yang dari sini kita diharapkan bisa dan mampu
menjadi seorang muslim sejati, antara lain :
1. Mentauhidkan
Allah
2. Bertaqwa
kepada Allah
3. Beribadah
kepada Allah
4. Taubat
5. Membaca
Al- Qur’an
6. Ikhlas
7. Khauf
dan Raja’
8. Tawakal.
3.2 Saran
Agar selalumengingat Allah
swtdalamkeadaanapapundandapatmeningkatkanibadahdanketakwaankitadalammentauhidkan
Allah.
D A F T A R P U S T A K
A
1. Djatmika
rachmat, 1996, Sistem etika
Islam ( Akhlak Mulia ). Jakarta
: Pustaka Panjimas.
2. Abdullah
Yatimin, 2007, Study Akhlak dalam Perspektif Al-Qur’an. Jakarta : Amzah.
3. Ilyas
Yunahar, 2005, Kuliah Akhlak. Yogyakarta : LPPI.
4. http:\\akhlakterhadapAllah.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar