B
A B I P E N D A H U L U A N
1.1 Latar Belakang
Perbedaan
individu diutamakan dalam ilmu manajemen dan perilaku organisasi karena memiliki dampak
langsung terhadap prilaku dengan jutaan cara yang berbeda. Individu membentuk
prilaku organisasi dan pada akhirnya keberhasilan individu dan organisasi.Semua
aktivitas organisasi selalu dipengaruhui oleh perbedaan individu.
Suatu
cara yang bermanfaat untuk memikirkan betapa pentingnnya perbedaan individu
dalam mempengaruhi perilaku kerja adalah penggunaan kerangka kerja. Setiap
individu berbeda dari individu lain dalam banyak hal. Seorang manajer perlu
memikirkan bagaimana perbedaan semacam itu mempengaruhi perilaku dan kinerja
karyawan.
Faktor demografis seperti
usia, ras dan gender mempengaruhi pebedaan individu. Disamping itu genetik seseorang mempengaruhi
perbedaan individu seperti kebiasaan. Rangkaian faktor lain muncul dari
latar belakang lingkungan seseorang.
Selain
sumber daya manusia sebagai salah satu unsur yang sangat menentukan
keberhasilan suatu organisasi, disisi lain juga sebagai makhluk yang mempunyai pikiran,
perasaan kebutuhan dan harapan-harapan tertentu. Hal ini sangat memerlukan
perhatian tersendiri karena faktor-faktor tersebut akan mempengaruhi prestasi,
dedikasi dan loyalitas serta kecintaan terhadap pekerjaan dan organisasinya
(Hasibuan, 1994 : 222).
1.2 Rumusan Masalah
1.
Apa saja jenis-jenis imbalan?
2.
Apa hasil yang diharapkan dari sistem penghargaan?
3.
Apa hubungan antara penghargaan dengan prestasi kerja?
1.3 Tujuan Masalah
1.
Untuk mengetahui semua jenis-jenis imbalan.
2.
Untuk mengetahui hasil yang diharapkan dari sistem penghargaan.
3.
Untuk mengetahui hubungan antara penghargaan dengan prestasi kerja.
B
A B II P E M B A H A S A N
2.1 Jenis-
jenis Imbalan
Imbalan atau kompensasi adalah faktor penting yang
mempengaruhi bagaimana dan mengapa orang-orang bekerja pada suatu organisasi
dan bukan pada organisasi yang lainnya.Perusahaan harus cukup kompetitif dengan
beberapa jenis kompensasi untuk memperkerjakan,
mempertahankan, dan memberi imbalan terhadap kinerja setiap individu di dalam
organisasi.Sistem kompensasi dalam organisasi harus dihubungkan dengan tujuan
dan strategi organisasi serta keseimbangan antara keuntungan dan biaya pengusaha
dengan harapan dari karyawan.Imbalan terdiri dari imbalan intrisik dan ekstrisik. Imbalan intrisik adalah
imbalan yang berkaitan dengan pekerjaan itu sendiri atau imbalan yang merupakan
bagian dari pekerjaan itu sendiri, meliputi :
a. Penyelesaian
Kemampuan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan dengan baik merupakan hal yang paling penting
bagi sejumlah orang.Orang-orang tersebut memberi arti atas penyelesaian
tugasnya.Dampak yang dirasakan seseorang dengan penyelesaian tugasnya dengan
baik adalah imbalan terhadap dirinya sendiri.Kesempatan yang
diberikankepadaseseorang untuk menyelesaikan tugasnya memberi dampak motivasi bagi dirinya.
b.
Pencapaian Prestasi
Pencapaian prestasi
berkaitan dengan kemampuan untuk menyelesaikan tujuan yang menantang
(challenging goal). Menurut Lock dalam teori motivasi penetapan tujuan, bahwa
penetapan tujuan yang menantang dapat meningkatkan prestasi kerja, untuk
itu program pencapaian prestasi yang dilakukan oleh organisasi harus
mempertimbangkan perbedaan kemampuan bawahannya.
c.
Otonomi
Banyak orang merasa
puas berkerja jika mereka diberikan kebebasan dalam pelaksanaan tugasnya dan
diikutsertakan dalam proses pengambilan keputusan. Rasa otonomi dapat
diciptakan melalui perwujudan keinginan tersebut.
d.
Pertumbuhan Pribadi
Pertumbuhan pribadi
pada dasarnya berkaitan dengan kemampuan dan peluang yang tersedia bagi
karyawan untuk mengembangkan keahlian dan karirnya, untuk memenuhi kebutuhan
akan imbalan pertumbuhan pribadi dapat dilakukan dengan cara membuat mekanisme
atau aturan pengembangan karir yang jelas.
Imbalan ekstrinsik adalah imbalan yang tidak berkaitan dengan pekerjaan tapi
berasal dari pekerjaan dan meliputi :
a.
Imbalan Finansial
Imbalan finansial
dapat berbentuk gaji, upah atau bonus.Dalam pandangan umum, istilah upah dan
gaji sering kali dianggap sebagai sinonim padahal kedua istilah tersebut
sebenarnya agak berbeda. Upah (wage) berkaitan dengan tarif pembayaran per jam
dan seringkali dipergunakan untuk pekerja pada bagian produksi dan pemeliharaan
(Frenh,1994). Sedangkan gaji pada umumnya penerimaannya
bersifat rutin dan tetap setiap bulan apakah mereka masuk kerja atau tidak
misalnya karena cuti atau sakit, maka gajinya akan tetap diterima secara penuh.
Bonus berkaitan dengan prestasi karyawan yang muktahir (current), di masa
pemberiannya didasarkan pada prestasi-prestasi tertentu yang mampu diraih oleh
karyawan.
b.
Jaminan Sosial (fringe benefit)
Jaminan sosial
antara lain meliputi jaminan hari tua,asuransi tenaga kerja, biaya opname
dirumah sakit, biaya perumahan dan lain-lain. Jaminan sosial dapat memberikan
rasa aman bagi karyawannya.
c.
Profit Sharing
Profit sharing pada
dasarnya mendorong partisipasi dan prestasi dari para pekerja dengan memberikan
bagian tertentu dari laba perusahaan,baik berupa saham atau uang kas.
d.
Penghargaan/ Pengakuan
Prestasi yang baik
perlu mendapatkan pengakuan dan penghargaan atas jerih payah karyawan yang
telah mereka sumbangkan pada organisasi. Penghargaan tersebut dapat diwujudkan
dengan bermacam-macam cara, seperti memberikan pujian didepan umum, mengadakan
pemilihan karyawan teladan, piagam dan lain sebagainya.
e.
Promosi
Manajer menjadikan
penghargaan promosi sebagai usaha untuk menempatkan orang yang tepat pada
pekerjaan yang tepat.Kriteria yang sering
digunakan untuk meraih keputusan promosi adalah senioritas.Kinerja, jika diukur
dengan akurat sering kali memberikan pertimbangan yang
signifikan dalam alokasi penghargaan promosi.
Imbalanmemiliki
efek positif pada organisasi / perusahaan
dalam organisasi, antara lain :
1.
Mendapatkan karyawan berkualitas baik
2. Memacu pekerja untuk bekerja lebih
giat dan meraih prestasi gemilang
3. Memikat pelamar kerja berkualitas
dari lowongan kerja yang ada
4. Mudah dalam pelaksanaan dalam
administrasi maupun aspek hukumnya
5. Memiliki keunggulan lebih dari pesaing
/ kompetitor
2.2 Hasil yang
Diharapkan dari Penghargaan atau Imbalan
·
Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Kerja
Menurut
Mangkunegara (2000) menyatakan bahwa faktor yang memengaruhi kinerja antara
lain :
1. Faktor kemampuan
Secara psikologis kemampuan (ability)
pegawai terdiri dari kemampuan potensi (IQ) dan kemampuan realita
(pendidikan).Oleh karena itu pegawai perlu dtempatkan pada pekerjaan yang
sesuai dengan keahliaannya.
2. Faktor motivasi
Motivasi terbentuk dari sikap (attitude)
seorang pegawai dalam menghadapi situasi (situasion) kerja.Motivasi
merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai terarah untuk mencapai tujuan
kerja.Sikap mental merupakan kondisi mental yang mendorong seseorang untuk
berusaha mencapai potensi kerja secara maksimal. David C. Mc Cleland (1997)
seperti dikutip Mangkunegara (2001 : 68), berpendapat bahwa “Ada hubungan
yang positif antara motifasi
berprestasi dengan pencapaian kerja”. Motifasi
berprestasi adalah suatu dorongan dalam diri seseorang untuk melakukan suatu
kegiatan atau tugas dengan sebaik baiknya agar mampu mencapai prestasi kerja
(kinerja) dengan predikat terpuji.
Menurut Gibson (1987) ada 3 faktor yang
berpengaruh terhadap kinerja :
§ Faktor individu : kemampuan, ketrampilan,
latar belakang keluarga, pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi
seseorang;
§ Faktor psikologis : persepsi, peran,
sikap, kepribadian, motivasi dan kepuasan kerja;
§ Faktor organisasi : struktur organisasi,
desain pekerjaan, kepemimpinan, sistem penghargaan (reward system).
·
Tujuan Penilaian Prestasi Kerja
Menurut Syafarudin Alwi (2001 :
187) secara teoritis tujuan penilaian dikategorikan sebagai suatu yang
bersifat evaluation : 1.Hasil penilaian digunakan sebagai
dasar pemberian kompensasi; 2.Hasil penilaian digunakan sebagai staffing
decision; 3.Hasil penilaian digunakan sebagai dasar mengevaluasi sistem
seleksi. Sedangkan yang bersifatdevelopment : 1.Prestasi riil yang
dicapai individu; 2.Kelemahan-kelemahan individu yang menghambat kinerja; 3.Prestasi-prestasi yang dikembangkan.
Menurut Klingler dan Nalbandian
(1985), ada 4 tujuan utama dari evaluasi kinerja, yaitu: 1) untuk
mengkomunikasikan sasaran dan tujuan manajemen kepada karyawan; 2) untuk
memotivasi karyawan untuk meningkatkan kinerja mereka; 3) untuk
mendistribusikan imbalan organisasi seperti kenaikan gaji dan promosi secara
merata; dan 4) untuk melakukan penelitian personil manajemen.
o Memotivasi
anggota organisasi
Sistem imbalan yang
dirancang oleh suatu organisasi harus mampu memacu motivasi kerja dari anggota
organisasi agar berprestasi pada tingkat yang tinggi.Untuk itu imbalan yang
dibentuk oleh organisasi harus memiliki nilai di mata organisasi.
o Membuat
kerasan pekerja yang sudah ada
Sistem imbalan yang
dibuat oleh suatu organisasi ditujukan unutk mempertahankan perkerja yang sudah
ada terutama perkerja yang berkualitas agar mereka betah berkerja dan tidak
mudah tertarik untuk pindah ke organisasi yang lainnya.
o Untuk
mencari orang-orang yang
berkualitas
Kemajuan suatu
organisasi ditentukan oleh kualitas orang-orang yang ada didalamnya.Organisasi
harus mampu menarik orang-orang yang berkualitas agar mereka tertarik untuk
masuk kedalam organisasi.Salah satu daya tarik seseorang masuk bergabung ke
dalam suatu organisasi adalah sistem imbalan yang dibentuk dan diterapkan oleh
organisasi tersebut.
o Perubahan
sikap dan perilaku
Adanya kompensasi yang
layak dan adil bagi karyawan hendaknya dapat memperbaiki sikap dan perilaku
yang tidak menguntungkan serta memengaruhi produktivitas kerja.Prestasi kerja
yang baik, pengalaman, kesetiaan, tanggung jawab baru dan perilaku-perilaku
lain dapat dihargai melalui rencana kompensasi yang efektif.
·
Manfaat Penilaian Prestasi Kerja
Penilaian prestasi kerja dapat memperbaiki
keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik kepada karyawan
tentang pelaksanaan kerja mereka. Oleh karena itu, kegunaan penilaian prestasi
kerja dapat dirinci sebagai berikut:
§ Perbaikan prestasi kerja
Umpan balik pelaksanaan kerja memungkinkan karyawan, manajer
dan departemen personalia dapat membetulkan kegiatan-kegiatan mereka.
§ Penyesuaian-penyesuaian kompensasi
Evaluasi prestasi kerja membantu para pengambil keputusan
dalam menentukan kenaikan upah, pemberian bonus dan bentuk kompensasi lainnya.
§ Keputusan-keputusan penempatan
Promosi, transfer, dan demosi biasanya didasarkan pada
prestasi kerja masa lalu atau antisipasinya.Promosi sering merupakan bentuk
penghargaan terhadap prestasi kerja masa lalu.
§ Kebutuhan-kebutuhan latihan dan
pengembangan
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan kebutuhan latihan.Demikian
juga, prestasi baik mungkin mencerminkan potensi yang harus dikembangkan.
§ Perencanaan dan pengembangan karir
Umpan balik prestasi kerja mengarahkan keputusan-keputusan
karir, yaitu tentang jalur karir tertentu yang diteliti.
§ Penyimpangan-penyimpangan
proses staffing
Proses kerja yang baik atau jelek mencerminkan kekuatan atau
kelemahan prosedur staffing departemen personalia.
§ Ketidak-akuratan informasional
Prestasi kerja yang jelek mungkin menunjukkan
kesalahan-kesalahan dalam informasi analisis jabatan, rencana-rencana sumber
daya alam, atau komponen-komponen lain sistem informasi manajemen personalia.
Akibatnya, keputusan-keputusan yang diambil menjadi tidak tepat.
§ Kesalahan-kesalahan desain pekerjaan
Prestasi kerja yang jelek mungkin menyatakan suatu tanda
kesalahan dalam desain pekerjaan.Penilaian prestasi membantu diagnosa
kesalahan-kesalahan tersebut.
§ Kesempatan kerja yang adil
Penilaian prestasi kerja secara akurat akan menjamin
keputusan-keputusan penempatan internal diambil tanpa diskriminasi.
§ Tantangan-tantangan eksternal
Kadang-kadang prestasi kerja dipengaruhi oleh faktor lain
diluar lingkungan kerja seperti keluarga, kesehatan, kondisi finansial, atau
masalah pribadi lainnya. Dengan penilaian prestasi, departemen personalia
mungkin dapat menawarkan bantuan.(T. Hani Handoko, 1987: 135-136).
2.3 Hubungan Antara
Penghargaan Dengan Prestasi Kerja
Tujuan utama dari program penghargaan adalah :(1) menarik orang yang
memiliki kualifikasi untuk bergabung dengan organisasi (2) mempertahankan
karyawan agar terus datang untuk bekerja (3) memotifasi karyawan untuk mencapai
tingkat kinerja yang tinggi.
Sejumlah penelitian yang
segnifikan telah di lakukan mengenai apa yang menentukan kepuasan individu atas
penghargaan. Lawler meringkas 5 kesimpulan berdasarkan literature penelitian
ilmiah tentang perilaku.
1. Kepuasan terhadap suatupenghargaan
merupakan fungsi dari berapa banyak yang diterima dan berapa banyak yang menurut
individu seharusnya diterima.
2. Perasaan seseorang
mengenai kepuasan dipengaruhi oleh perbandingan dengan apa yang terjadi pada
orang lain.
3. Kepuasan dipengaruhi
oleh seberapa puas karyawan dengan penghargaan instrinsik dan ekstrinsik.
4. Setiap orang memiliki
perbedaan dalam hal penghargaan yang ia inginkan dan seberapa penting
penghargaan tersebut baginya.
5. Beberapa jenis
penghargaan ekstrinsik
dianggap memuaskan karena jenis penghargaan ini menghasilkan penghargaan lain
Adapun
hubungan penghargaan dan prestasi kerja adalah :
a.
Penyelesaian
Kemampuan dan menyelesaikan suatu
pekerjaan atau proyek merupakan hal yang penting bagi sebagian orang. Orang-orang
ini menilai apa yang mereka
sebut sebagai penyelesaian tugas. Beberapa orang memiliki kebutuhan untuk
menyelesaikan tugas, dan efek dari menyelesaikan
tugas bagi seorang merupakan suatu penghargaan pada dirinya sendiri.Kesempatan
yang memungkinkan orang seperti ini menyelesaikan tugasnya dapat memiliki efek
motifasi yang kuat.
b. Pencapaian
Merupakan penghagaan yang muncul dalam
diri sendiri, yang diperoleh ketika seorang meraih suatu tujuan yang menantang.
Mc Clelland menemukan bahwa terdapat perbedaan individual ketika seorang
berusaha mencapai pencapaian.Sebagian orang mencari sasaran yang sulit
sementara yang lainnya cenderung untuk mencari sasaran yang umum atau mudah.
Dalam menentukan penetapan tujuan telah diusulkan bahwa sasaran yang sulit
menghasilkan tingkat kinerja individu yang lebih tinggi dari pada sasaran yang
umum akan tetapi, bahkan dalam hal program perbedaan individual harus dipertimbangkan
sebelum mencapai kesimpulan
mengenai pentingnya penghargaan pencapaian
c. Kinerja pekerjaan
Para ahli perilaku dan manajer setuju
bahwa penghargaan ekstrinsik
dan instrinsik
dapat digunakan untuk memotifasi
kinerja pekerjaan. Juga jelas bahwa beberapa syarat harus terpenuhi agar
penghargaan memotifasi kinerja pekerjaan yang baik. Penghargaan harus bernilai
bagi karyawan, dan harus berhubungan dengan tingkat kinerja pekerjaan yang akan
dimotifasi. Dengan kata lain, pekerja mungkin yakin bahwa dengan berperilaku
dalam cara tertentu, dia akan memperoleh hal tertentu.
Hal
ini merupakan diskripsi dari espektasi kinerja hasil.Setiap hasil memiliki
valensi atau nilaibagi seorang. Hasil-hasil seperti gaji, promosi,teguran atau
pekerjaan lebih baik memiliki nilai yang berbeda bagi masing-masing orang
karena setiap orang memiliki kebutuhan dan persepsi yang berbeda oleh karena
itu dalam mempertimbangkan penghargaan mana yang akan digunakan, manajer harus
peka dalam mempertimbangkan perbedaan individual. Jika penghargaan yang di
anggap berharga digunakan untuk memotivasi, penghargaan tersebut dapat
menghasilkan peningkatan usaha untuk mencapai tingkat kinerja yang tinggi.
d. Jarak pandang
Promosi pembayaran yang meningkat,
pengakuan atas pekerjaan yang dilaksanakan dengan baik atau kesempatan memiliki
sebagian dari organisasi dapat menjadi motifator jika terdapat jarak pandang
yang jelas anata apa yang dilakukan dan penghargaan. Jarak pandang berarti bahwa
karyawan mempersepsikan suatu hubungan”nyata”antara kinerja dan penghargaan
yang di terima. Dalam penghargaan ekstrinsik, organisasi perlu memiliki sistem yang dengan jelas
menghubungkan penghargaan dengan kinerja yang di inginkan, pembagian
keuntungan, kepemiliikan saham dan system ekstrinsik lain harus dibangun
disekitar konsep jarak pandang. Sayangnya, sulit untuk membuat jarak pandang
yang jelas.Sistem
pembayaran atas prestasi menyatakan bahwa sistem ini memberikan penghargaan
atas kinerja. Sayangnya,
walaupun menyinggung mengenai prestasi, karyawan tidak selalu melihat atau
mempersepsikan adanya hubungan antara penghargaan dan kinerja.
Penghargaan
instrinsik merupakan hal yang personal dan datang dari karyawan.Akan tetapi
organisasi dapat mempengaruhi penghargaan instrinsik dan persepsi karyawan
mengenai hal tersebut dengan menyediakan pekerjaan yang menantang dan
menyediakan umpan balik mengenai kinerja pekerjaan.
B A B III P E N U
T U P
3.1 Kesimpulan
Setiap
perusahaan baik perusahaan swasta maupun negeri dari perusahaan besar dan yang
kecil, yang memiliki pegawai.Perusahaan itu harus memperhatikan kesejahteraan
karyawannya agar dapat
memberikan hasil yang maksimal. Oleh karena itu para manajemen perlu memperhatikan
karakter, sifat, perilaku dan kemampuankaryawan
tersebut guna dapat mengetahui imbalan apa yang harus diberikan kepadanya dan
apabila mereka melakukan kesalahan maka manajer harus tahu hukuman apa yang pantas diberikan. Manajer juga perlu mempelajari
imbalan dan hukuman dalam perilaku organisasi guna dapat memotivasi karyawanya untuk
menghasilkan hasil yang maksimal dan untuk mempermudah dalam pencapaian tujuan
perusahaan.
B A B IV D A F T A
R P U S T A K A
4.
Kinicky, Angelo dan
Robert Kreitner. 2005. Perilaku Organisasi: buku 2. Jakarta: Salemba
Empat.
5.
Robbins, Stephen,
P. 2002. Prinsip-prinsip Perilaku Organisasi: Edisi 5. Jakarta: Erlangga
Tidak ada komentar:
Posting Komentar