Kamis, 03 April 2014

peternakan kelinci desa bumi aji



Sungguh Asik, Menjadi Peternak Kelinci.
Kalimantan dan Bali merupakan objek pemasaran kelinci yang dimiliki oleh sekelompok peternakan Aji Jaya yang berlokasi di desa Bumi Aji. Peternakan Aji Jaya telah diresmikan pada tahun 2008 dan sudah mempunyai dua cabang setelah berjalan setahun kemudian. Aji jaya merupakan sebuah bisnis turun menurun yang dikelola oleh Mas Faisol (25 th) dengan modal awalnya berkisar 35 juta. Dengan bibit awal yang didapat dari perternakan kelinci di kota Bandung, Jawa Barat.
            Ditinjau secara langsung, peternakan Aji Jaya sudah memproduksi   berbagai kelinci seperti kelinci lokal, rex, unggul dan duaf. Kelinci-kelinci tersebut memiliki keanekaragaman terutama dalam harga yang berbeda sesuai dengan keunikan seperti berat badan, warna dan kehalusan bulu. Khusus kelinci rex lebih memiliki beragam warna seperti cokelat dan putih dengan bulu yang lebih tebal dan tampilan yang lebih cantik daripada kelinci lokal yang hanya berwarna putih dengan bulu yang tipis. Tetapi kelinci lokal lebih cepat berkembang biak dibandingkan rex sehingga dalam pemasarannya pun dapat terealisasi dengan baik. Dan perbedaan itu juga dapat dilihat dari berat badan seperti kelinci lokal 3 kg, kelinci rex 3-4 kg dan untuk kelinci unggul dapat mencapai 10-15 kg.
Dalam pemeliharaannya pun tidak terlalu rumit. Hanya diperlukan jadwal yang tidak berubah-ubah demi menjaga kestabilan hidup para hewan cantik tersebut. Sehingga, pemilik biasanya memberikan vitamin setiap sebulan sekali untuk menghindari penyakit kulit pada kelinci. Karena kesehatan kelinci sangatlah penting, maka pemilik akan membersihkan kandang secara rutin dua hari sekali. Selain itu pemberian makan akan diberikan secara rutin tiap dua kali sehari. Yaitu konsentrat di pagi hari dan rumput lunak pada sore hari.
Sedangkan dalam proses perkawinannya, kelinci betina sudah dinyatakan siap apabila mencapai umur kurang lebih 8 bulan, sedangkan kelinci jantan berumur 10 bulan. Dan yang paling penting, pemilik tidak melakukan perkawinan silang antar jenis-jenis kelinci tersebut, dalam artian kelinci lokal dikawinkan dengan kelinci lokal, kelinci unggul dengan kelinci unggul agar ciri khas dari masing-masing kelinci tersebut tidak hilang. Dalam tingkat kelahiran, kelinci lokal mencapai 8-10 ekor, sedangkan jenis kelinci unggul hanya mencapai 5 ekor dengan kurun waktu 1 bulan. Uniknya, semua kelinci setiap akan melahirkan mencabuti bulunya sendiri untuk dijadikan sarang sekaligus selimut bagi anak-anaknya (so sweet). Hingga akhirnya anak kelinci tersebut dapat berpisah dari induknya diumur 1,5 bulan.                                                                                                    
Dalam pemasarannya, harga kelinci pun berbeda-beda. Untuk kelinci lokal Rp. 100.000, kelinci rex Rp. 400.000 dan untuk kelinci unggul bisa mencapai Rp1.000.000 per ekor. Namun dipeternakan Aji Jaya untuk kelinci jenis unggul pada musim ini kosong sehingga pemasarannya hanya kelinci lokal dan rex.
Selain kelinci dimanfaatkan sebagai peliharaan dan diambil dagingnya untuk olahann makanan, kelinci juga dapat di jadikan sebagai hiasan seperti kelinci eksotis. Kotoran dan air kencingnya pun dapat dimanfaatkan sebagai pupuk dan obat semprot setelah difermentasi. Dan berguna bagi tumbuh-tumbuhan terutama bunga, “Jadi, dalam bisnis ternak kelinci selain perkembangannya yang lumayan cepat  kita juga bisa mendapatkan hasil sampingan dari penjualan kotoran dan air kencing kelinci tersebut” tutur mas Faisol ditengah-tengah perbincangan sambil tertawa.
Tidak cukup sampai disitu, yang lebih menarik lagi adalah omset yang didapat dari kelinci-kelinci tersebut dengan induk 10 ekor dan jantan 2 ekor berkisar Rp. 700.000 sampai Rp. 800.000 per bulan. Sungguh asyik dan menyenangkan. Enaknya lagi, persaingan pasar yang dihadapi oleh mas Faisol tidak memberikan hambatan yang cukup besar pada bisnis yang dikelolanya karena tidak terlalu banyak peternak kelinci di kawasan Bumi Aji. Tetapi hambatannya terdapat pada pergantian cuaca yang ekstrim yang membuat kondisi kesehatan kelinci cepat menurun. Dan terkadang pada saat seperti itulah peternak kelinci memberikan perhatian lebih pada hewan ternaknya.
Dan yang membuat terkejut, sosok laki-laki sederhana itu dalam bidang pendidikannya hanya tamatan SD saja. Namun, dengan kepribadiannya yang memang dari kecil sudah suka kelinci, hingga akhirnya ia tidak hanya sebatas memeliharanya sebagai hiasan saja. Akan tetapi mengembangkannya dan memilih untuk jadi peternak kelinci. Bakat, tekad dan keberanian yang dimiliki oleh putera kedua dari tiga bersaudara itu telah menunjukkan kemampuannya dalam terjun di lapangan, “Sekarang itu kalau teori sudah dimana-mana bahkan dibawa kemana-mana. Cuma, bagi saya pribadi, teori tanpa dipraktikan itu akan sia-sia. Dan praktik meski tanpa teori (dengan modal keberanian), Insya Allah alam dan pengalaman yang menjawabnya”. Ucap Mas Faisol pada detik-detik akhir perbincangan.

5 januari 2014.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

INFLASI: KURVA PHILLIPS

MODEL DINAMIS PENAWARAN DAN PERMINTAAN AGREGRATE Seperti namanya, model baru ini menekankan sifat dinamis dari fluktuasi ekonomi sebagai &qu...